HEBOH! Polisi Menangkap Siswa SMP Yang Mengganti Kantong Pakaian OSIS menjadi ISIS

Tak henti hentinya berita mengenai organisasi teroris yang mengatas namakan Islam yaitu ISIS ( Islamic State of Iraq and Sham) di indonesia, kali ini di dapatkan simbol tulisan ISIS di pakaian pelajar SMP. Berikut adalah kronologinya.
Baru baru ini jajaran kepolisian dari Sat Sabara Polresta Samarinda kembali mendapatkan pelajar yang kedapatan membolos sekolah.
Sebanyak 8 pelajar berhasil diamankan menuju Mapolresta Samarinda, yang terdiri dari 4 siswa SMP dan 4 siswa SMA, yang didapati oleh polisi di warnet yang terdapat di Jalan Danau Jepang dan Jalan Kemakmuran.
Dari pengamanan siswa siswa tersebut polisi mendapatkan kotak rokok yang masih terisi dari salah satu siswa tersebut dan juga ada siswa yang rambutnya di warnai pirang.
Yang lebih mengagetkan lagi, terdapat dua siswa SMP yang mengganti tulisan OSIS ( Organisasi Siawa Intra Sekolah) menjadi ISIS. Mereka adalah NF dan FK. Keduanya mencoret huruf O ditulisan OSIS menjadi I sehingga di baca menjadi ISIS.
Dari pengakuan kedua siswa SMP tersebut, mereka hanyalah iseng belaka untuk menggati tulisan OSIS menjadi ISIS. Namun mereka setelah di tanyakan tentang teroriame tidak satupun dari mereka ingin menjadi terorisme.
NF mengatakan " ini bukan saya yang melakukan ( mengganti tulisan OSIS menjadi ISIS). teman saya ini (inisial FK) yang mencoret-coretnya waktu saya tidur di kelas. "
Tuduhan NF itu di benarkan FK. FK mengaku melakukam hal tersebut hanyalah iseng bukan ada maksud lain-lain ataupun bukan lah penggemar ISIS apalagi sebagai anggota ISIS.
FK menerangkan " saya tidak punya maksud apa-apa. Saya tau ISIS dari nonton berita di TV."
Ujarnya.
Ujarnya.
Akibat dari ulah siawa siswa tersebut Mapolresta Samarinda membuna mereka denfan cara dengan menjemur mereka di lapangan dan juga menyuruh siswa-siswa yang berbolos tersebut untuk baris-berbaris, menyanyikan lagu wajib nasional, hingga menghapalkan perkalian.
Parahnya lagi dari pembinaan tersebut didapatkan siswa yang belum belum bisa perkalian.
Parahnya lagi dari pembinaan tersebut didapatkan siswa yang belum belum bisa perkalian.
No comments