Pengemis Ini Habiskan Rp 18 Juta Untuk PSK Di Thailand
Biasanya wisatawan asing pergi ke Indonesia untuk berlibur dan menghabiskan duitnya disini. Tetapi tidak dengan wisatawan asing asal Jerman ini. Dia kehabisan uang sehingga dia mengemis di jalanan Bali, Indonesia. Banyak dari warga Indonesia yang merasa iba kepada pengemis tersebut tak sedikit kendaraan yang berhenti hanya untuk memberikan uang kepada wisatawan asing tersebut.
Dari pengakuan laki-laki tersebut dia tidak memiliki uang dan telah menghubungi Konsulat Jenderal Jerman agar bisa kembali kenegara nya.
Dari penelusuran salah satu media, ternyata laki-laki ini cukup terkenal di kawasan Asia Tenggara. Dia melakukan hal serupa di Thailand dan Filipina demi mendapatkan uang dari pejalan kaki dan pengendara.
Pria bernama Benjamin Holst ini ternyata menggunakan penyakit kaki gajah yang dideritanya sebagai kedok untuk belas kasih orang lain. Alhasil, dia ketahuan dan di deportasi karna penyalahgunaan visa kunjungannya.
Lelaki tersebut sempat diberitakan di media Thailand. Dia diberitakan menggunakan hasil dari mengemisnya untuk berpesta dengan sejumlah PSK di Pattaya, Thailand.
Sebuah organisasi Thailand juga pernah memberikan donasi kepada Benjamin Holst berupa uang sebesar THB 50rb atau sebesar Rp. 18 juta untuk mengobati penyakit yang di deritanya.
Hanya selang sehari, ternyata Holst memabawa uang tersebut untuk berpesta dengan PSK di Pattaya. Dan akhirnya Holst diusir dari negara tersebut dan pindah ke filipina.
Ternyata pengusiran di Thailand tidak membuatnya sadar, dia kembali mengemis dan menggunakan uang sumbangannya untuk berpesta.
"Seorang pria asal Jerman berusia 30 tahun terpergok mabuk dan berpesta setelah memgemis di jalanan Bangkok dan Pattaya dan mencoba peruntungan baru di filipina". Tulis harian Bangkok Post.
Untuk bersimpati kepada orang lain adalah hal yang bagus. Untuk menolong orang yang memerlukan bantuan adalah hal yang wajib dilakukan.Tetapi jika ada orang yang sudah di bantu dia malah tidak menghargai bantuan tersebut dan malah menyalahgunakannya maka menurut saya kita tidak perlu untuk membantu dia. Karna apa yang dilakukannya hanyalah untuk kepuasan semata.
Bukan hanya Benjamin Holst saja sebenarnya masih banyak orang diluar sana yang memanfaatkan belas kasihan org lain untuk membantunya. Lebih baik memberi dari pada menerima.
No comments